Wednesday, January 29, 2020

ULAR GONYOSOMA OXYCEPHALUM


Red Tailed Racer (Gonyosoma oxycephalum) on the handrail (22904672640).jpg

Ular bajing (Gonyosoma oxycephalum) atau juga disebut ular bamban, adalah sejenis ular tikus hijau yang hidup dan berkelana di pepohonan. Ular ini tersebar luas di Asia Tenggara. Dinamakan ular bajing karena ular ini sering ditemukan memangsa bajing dan tupai pohon, selain tikus sebagai makanan utamanya. Dalam bahasa Inggris, ular ini disebut Arboreal ratsnake, red-tailed greensnake, atau red-tailed racer. Sedangkan nama spesifiknya, oxycephalum, berasal dari dua kata: oxy="tajam" dan cephalos="kepala", mengacu pada bentuk kepalanya yang meruncing mirip ujung panah

Penyebaran

Ular bajing tersebar luas di Kep. Andaman, Myanmar, Laos, [{Vietnam]], Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia (Sumatra, Nias, Mentawai, Kep. Riau, Bangka-Belitung, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau di sekitarnya) dan Filipina (Balabac, Bohol, Lubang, Luzon, Negros, Palawan, Kep. Sulu, Panay, Agusan del Sur, Dinagat)

Ekologi

Ular bajing aktif pada siang hari dan berkelana di atas pohon. Ular ini dapat ditemukan di dataran rendah hingga ketinggian 1100 meter DPL. Seperti ular tikus lainnya, tikus adalah makanan utama ular bajing. Selain tikus, ular ini juga memangsa kelelawar, burung, dan kadal. Ular ini membunuh mangsanya dengan cara membelitnya. Jika diganggu, ular ini akan memipihkan lehernya dan menjulur-julurkan lidahnya.
Ular bajing berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 5 sampai 12 butir. Anak ular bajing yang baru menetas berukuran panjang sekitar 40 sampai 55 cm. 
https://id.wikipedia.org/wiki/Ular_bajing
 

Thursday, January 16, 2020

jenis jenis varanus yang di dilindungi di indonesia


Biawak Abu-AbuVaranus nebulosusClouded Monitor
Biawak AruVaranus beccariBlack Tree Monitor
Biawak BanggaiVaranus melinusQuince Monitor
Biawak CoklatVaranus panoptesYellow-spotted Monitor
Biawak HijauVaranus prasinusEmerald Monitor
Biawak KalimantanLanthanotus borneensisBorneo Earless Monitor
Biawak KerdilVaranus similisSpotted Tree Monitor
Biawak KomodoVaranus komodoensisKomodo Dragon
Biawak MalukuVaranus indicusMangrove Monitor
Biawak MisoolVaranus reisingeriYellow Tree Monitor
Biawak RoteVaranus auffenbergiRidgetail Monitor
Biawak TimorVaranus timorensisTimor Monitor
Biawak TogianVaranus togianusTogian Water Monitor
Biawak WaigeoVaranus boehmeiGolden Speckled Tree Monitor
https://kukangku.id/daftar-satwa-dilindungi-amfibi-reptil-ikan-dll/

jenis-jenis varanus


3 Jenis Biawak Yang Ada Di Indonesia


3 Jenis Biawak Yang Ada Di Indonesia
aminoapps.com
Fakta Dan Mitos

3 Jenis Biawak Yang Ada Di Indonesia

Rabu, 27 Maret 2019 16:10 WIB
INDOZONE.ID - Baru-baru ini warganet heboh dengan postingan video yang menampilkan jenis biawak berukuran besar keluar dari selokan di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Biawak tersebut merupakan biawak berjenis Varanus Salvator atau biasa disebut biawak air. #KAMUHARUSTAU ada banyak jenis biawak yang ada didunia.

Berikut INDOZONE rangkum 3 Jenis Biawak Yang Ada Di Indonesia :

Varanus Komodoensis



unesco.org
(Source: unesco.org)

Varanus Komodensis atau biasa dikenal biawak komodo merupakan jenis kadal terbesar di dunia. Panjang rata-rata komodo mencapai 2-3 motor dan berat mencapai 100 kilogram.

Biawak komodo merupakan hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia, bahkan habitat dari komodo dijadikan taman nasional bernama Taman Nasional Komodo di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mata dari biawak komodo mampu melihat hingga jarak 300 meter, tapi mata dari biawak ini tak mampu melihat dengan baik pada kondisi malam hari.

Komodo merupakan hewan pemakan daging (karnivora) tapi biawak ini lebih sering memakan bangkai.

Komodo mampu berlari hingga kecepatan 20 km/jam dan juga pandai berenang maupun menyelam hingga kedalaman 4,5 meter.

Varanus Salvator



thainationalparks.com
(Source: thainationalparks.com)

Varanus Salvator atau lebih dikenal dengan sebutan biawak air merupakan jenis biawak yang tersebar luas di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Biawak air memiliki panjang tubuh rata-rata 1,5 hingga 2 meter dengan berat sekitar 6 kilogram.

Kulitnya berwarna hitam dan memiliki bercak-bercak kuning dengan tekstur kasar berbintik.

Sesuai namanya, biawak air hidup di dekat sumber air seperti sungai dan memangsa:
  • Ikan
  • Tikus
  • Tupai
  • Katak
  • Kepiting
  • Bangkai
Sedangkan anakan biawak air memangkan ikan-ikan kecil, serangga, dan juga reptil-reptil kecil.

Varanus Panoptes



reptiletalk.net
(Source: reptiletalk.net)

Varanus Panoptes atau Argus Monitor merupakan jenis biawak yang bisa banyak ditemukan di Australia atau New Guinea bagian selatan.

Perbedaan ukuran dapat terlihat dari jenis kelamin dari biawak itu sendiri, untuk Varanus Panoptes berjenis kelamin laki-laki berukuran 120-140 sentimeter sedangkan yang berjenis kelamin perempuan berukuran sekitar 90 sentimeter.

Kadal besar ini memangsa ikan, tikus, serangga, kepiting, dan juga burung. Sekilas biawak ini mirip dengan biawak air, namun ukuran nya lebih kecil dan ramping serta berwarna lebih cerah.
https://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/9DsVPr/jenis-biawak-yang-ada-di-indonesia

 

varanus salvator

File:Baby varanus salvator.jpg



    Biawak air

Biawak air atau biawak air asia (Varanus salvator) adalah jenis biawak yang tersebar luas di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Biawak ini merupakan jenis biawak yang paling sering dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia dan sering dekat dengan pemukiman manusia.[2]
Spesies ini juga dikenal dengan berbagai nama, antara lain bajul, biawak air Malaya, biawak air Asia, biawak air biasa, biawak bergaris ganda, dan kadal sawah, kadal bercincin, kadal biasa and kadal tanpa tanda, atau "biawak air".[3]

Deskripsi fisik

Biawak ini berukuran panjang sekitar 1.5 meter hingga 2 meter dengan berat mencapai 19 kg. Spesimen-spesimen yang sering ditemui rata-rata memilikipanjang tidak lebih dari 1.5 meter dan berat hanya sekitar 4 sampai 6 kg. Akan tetapi, pernah ditemukan spesies yang panjangnya bahkan mencapai hampir 3 meter dan berat lebih dari 20 kg. Bentuk kepalanya meruncing. Kulitnya kasar dan berbintik-bintik kecil agak menonjol. Warna tubuhnya hitam atau indigo dengan bercak bercak tutul dan bulatan berwarna kuning pucat dari bagian atas kepala, punggung, hingga pangkal ekor. Bagian perut dan leher berwarna lebih pucatdengan bercak-bercak agak gelap. Ekor berwarna dasar sama dengan tubuh dan dihiasi belang-belang samar berwarna kuning pucat yang berbaur (blending) dengan warna dasar. Untuk biawak muda, biasanya berwarna dasar cokelat gelap dengan bercak-bercak pucat seperti induknya.[4][5][6][7]

Penyebaran dan Habitat

Biawak air tersebar luas mulai dari India timur-laut, Bangladesh, Kepulauan Andaman, Nikobar, Tiongkok (Guangxi, Hainan, Yunnan), Hong Kong, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia (termasuk Serawak dan Sabah), dan Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi).[8]
Biawak air, sesuai dengan namanya, tinggal tidak jauh dari sumber air atau perairan. Habitat kesukaannya adalah pinggiran sungai atau rawa-rawa hutan. Kadang-kadang, biawak ini juga tinggal di daerah pertanian, perkebunan, hingga pemukiman - menjadi salah satu hewan liar yang memangsa unggas peliharaan penduduk.[9]


Perilaku, Makanan, dan Reproduksi

Biawak ini sangat pandai berenang dan memanjat pohon dan sering terlihat beraktivitas pada siang hari. Makanan utamanya adalah tupai, tikus, burung, reptilia kecil, katak, ikan, dan kepiting sungai. Terkadang biawak ini juga mencuri telur buaya atau telur kura-kura dan juga bangkai. Biawak yang masih muda memakan serangga dan reptilia kecil, serta ikan kecil. Biawak air menggunakan ekornya sebagai alat pertahanan diri. Jika pengganggunya mencoba memegang tubuhnya, ia akan mengibaskan ekornya dengan keras seperti cambuk ke pengganggu.[10][11][9]



Referensi

  1. ^ Templat:IUCN2014.2
  2. ^ "Populasi dan Penyebaran Biawak Air Asia (Varanus salvator) di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Jakarta". Institut Pertanian Bogor (IPB) - Scientific Repository (dalam bahasa Indonesian).
  3. ^ Ria Tan (2001). "Mangrove and wetland wildlife at Sungei Buloh Wetlands Reserve: Malayan Water Monitor Lizard". Naturia.per.sg. Diakses tanggal 2015-09-15.
  4. ^ Shine, R.; Harlow, P. S.; Keogh, J. S. (1996). "Commercial harvesting of giant lizards: The biology of water monitors Varanus salvator in southern Sumatra". Biological Conservation. 77 (2–3): 125–134. doi:10.1016/0006-3207(96)00008-0. Diakses tanggal 2013-06-09.
  5. ^ Wood, Gerald (1983). The Guinness Book of Animal Facts and Feats. ISBN 978-0-85112-235-9.
  6. ^ "Asian Water Monitor". Wildlife Facts. Diakses tanggal 2017-12-01.
  7. ^ "Water Monitor Care Sheet | Black Dragon Care Sheet | Varanus salvator Care Sheet | Vital Exotics". www.vitalexotics.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-01.
  8. ^ http://www.cbif.gc.ca/acp/fra/siti/regarder?tsn=174117
  9. ^ a b Rahman, K. M. M.; Rakhimov, I. I.; Khan, M. M. H. (2017). "Activity budgets and dietary investigations of Varanus salvator (Reptilia: Varanidae) in Karamjal ecotourism spot of Bangladesh Sundarbans mangrove forest". Basic and Applied Herpetology. 31: 45–56. doi:10.11160/bah.79.
  10. ^ Stanner, M. (2010). "Mammal-like Feeding Behavior of Varanus salvator and its Conservational Implications" (PDF). Biawak. 4 (4): 128–131.
  11. ^ Whitaker, R. (1981). "Bangladesh – Monitors and turtles". Hamadryad. 6 (3): 7–9.














leopard gecko leopard gecko : adalah kadal atau tokek yang tinggal di gurun  pasr,padang rumput serta daerah berpasir , gecko adalah bi...